Skip to main content

OPTIMALKAN KINERJA SUBWOOFER

SUBWOOFER TUTORIAL
Dalam momen momen tertentu kita kadang membanding bandingkan sistem audio yang kita miliki kok tidak sebagus yang kita jumpai, misal pada demo di toko audio ataupun pada audio audio mobil yang kita jumpai di jalan raya, kadang kita termemory tentang suara dentuman bass yang kuat dan suara yang tetap terdengar bulat.
Untuk itu dikesempatan ini saya akan sedikit berbagi pengalaman tetang instalasi subwoofer yang mudah mudahan dapat untuk mengkoreksi sistem audio yang kita miliki.
Untuk menghasilkan sistem audio yang optimal terutama pada reproduksi bassnya ada beberapa faktor yang perlu kita perhatikan.
subwoofer yang bagus
1. PEMILIHAN DRIVER SUBWOOFER DAN TIPE BOXNYA
Secara umum ukuran subwoofer dirancang/direkomendasikan lebih besar dari midrange/midbassnya, untuk ukuran sangat relatif ada yang cuma 5 inc sampai 18 inc bahkan lebih, untuk pemilihan besar kecilnya ukuran subwoofer harus kita sesuaikan dengan kebutuhan secara sederhana bisa diartikan untuk ruang dengar yang lebih luas bisa kita pilih ukuran subwoofer yang lebih besar pula, akan tetapi semua itu tidak terlepas dari kwalitas dari masing masing subwoofer.
( contoh apabila ruang dengar kita 3x3meter dan ada 2 pilihan subwoofer yang ukurannya 10inc dan 12inc dengan harga yang sama, saya sarankan anda memilih yang 10inc ) 
Pemilihan tipe box untuk driver subwoofer, dalam prakteknya driver subwoofer dapat diaplikasikan untuk macam macam jenis/tipe box tetapi disini saya hanya akan memberikan 2 contoh yang sering kita jumpai yaitu tipe sealed ( box rapat ) dan ported ( box dengan tambahan lubang udara )
2 pilihan tipe box ini bisa kita pertimbangkan dengan selera kita karena kedua tipe ini pasti ada kelebihan dan kekuranganya.
Contoh apabila selera kita mendengarkan musik musik bernuansa klasic, pop, jass dan yang berirama kalem kita lebih cocok menggunakan box tipe sealed ( box rapat ) karena tipe box ini bisa memproduksi suara lebih natural respon audionya lebih tepat/bulat dan control tuningnya lebih bagus, akan tetapi box tipe ini efisiensi terhadap power ampli termasuk rendah jadi anda harus menggunakan power ampli yang lebih extra tenaganya.
Contoh apabila selera kita mendengarkan musik musik bernuansa lebih cadas r&b ataupun hip hop kita lebih cocok menggunakan box tipe ported ( box berlubang ) karena box tipe ini bisa menghasilkan energi yang lebih kuat/db naik, efisiensi tinggi, distorsi kecil asalkan ukuran boxnya tepat akan tetapi box tipe ini juga lebih rumit perhitungannya karena dengan ukuran yang terlalu besar ataupun terlalu kecil hasilnya akan mengecewakan.
Akan tetapi apabila subwoofer anda sudah terpasang pada box standart bawaan pabrikan saya sarankan tidak perlu dirubah lagi karena pihak pabrik sudah membuat box dengan perhitungan yang telah sesuai dengan spesifikasi subwoofernya.

2. PENGATURAN/SETTING PARAMETER
Pada tiap perangkat audio kadang berbeda beda tentang fitur atau kelengkapan settingannya makin lengkap settingan bisa dikatakan makin detail memfilter apa apa yang bisa diseseuaikan dengan spesifikasi perangakat dan sistem acustiknya, akan tetapi di sini saya hanya akan sedikit mengurai settingan yang paling dasar saja yaitu settingan LPF,PHASE,LEVEL DAN SLOPE
Tentang LPF ( low pass filter ) artinya membatasi meloloskan frequensi rendah yang akan diproduksi subwoofer kita dan membatasi frequensi tinggi agar tidak diproduksi oleh subwoofer kita, secara umum bisa disederhanakan subwoofer kita hanya layak ditugaskan memproduksi frequensi frequensi rendah saja misal 150hz ke bawah 120 - 100 - 80 - 50 - 30 nilai pemotongan frequensi itu tergantung dari settingan kita, utuk subwoofer sistem aktif bisa disetting pada fitur yang ada pada aktif subwoofer, sedangkan yang pasif bisa disetting pada power ampli ataupun pada control/head unitnya, makin rendah nilai frequensinya makin samar terdeteksi oleh indra pendengaran kita, makin tinggi nilai frequensinya makin sensitif/peka oleh indra pendengaran kita.
Perlu saya informasikan untuk level input yang sama makin tinggi frequensinya tugas power ampli makin enteng/ringan walaupun secara instan kita menganggap suara makin keras.
Makin rendah frequensinya tugas power ampli makin berat walaupun secara insta kita menganggap suara makin berat, akan tetapi bisa dipastikan dengan level yang sama getaran yang bisa dirasakan akan lebih kuat pada keinerja frequensi yang lebih rendah.
Tentang PHASE luangkan sedikit waktu untuk mengkoreksi tentang midbass kita, cek phase midbass kita antara suara kiri dan suara kanan apakah sudah bekerja selaras atau belum dengan cara putar balance ke kiri ataupun ke kanan, dengarkan suara dengan konsentrasi pada satu titik midbass kita yang bersuara sambil memutar posisi balance ke posisi netral lagi, apa bila suara yang dirproduksi oleh midbass tadi menurun atau melemah dipastikan phase antara midbass kanan dan kiri kita tidak selaras/seragam solusinya balik salah satu polaritas/kabel speaker midbass kita agar menjadi selaras/atau bekerja pada phase yang sama.
Kemudian selaraskan dengan phase subwoofer kita.

3. POWER AMPLI
Apa yang perlu kita koreksi tentang power ampli yang berperan untuk mensuply subwoofer.
Sebelum memastikan sebuah power ampli dapat mensuply sebuah subwoofer dengan maksimal ada baiknya kita melihat dulu spesifikasi antara subwoofer dan power ampli itu sendiri.
Contoh sebuah subwoofer dengan spesifikasi daya nominal 100watt dan daya maksimal 250watt maka subwoofer ini akan bekerja secara optimal dan aman ditopang dengan power ampli yang dayanya minimum 250watt.
( efek penggunaan power ampli yang kurang daya/wattnya, subwoofer tidak bisa bekerja secara maksimal, beresiko dengan subwoofer dan power ampli itu sendiri, mudah jebol atau terbakar, karena pada waktu konus/spool subwoofer bekerja maju mundur power ampli yang kurang dayanya akan keteteran mengotrol kinerja phasenya sebaliknya juga dengan subwoofernya )
Dalam klasifikasinya kita mengenal tipe tipe power ampli contohnya tipe class A, D, ataupun A-B.
ulasan singkat tentang klasifikasi ketiga tipe tersebut.
Class A tipe ini mengutamakan kwalitas produksi audio yang lebih bersih/jernih otomatis low noice dan THD rendah, akan tetapi efisiensinya juga sangat rendah, jadi power ampli tipe ini jarang diaplikasikan untuk mengumpankan ke subwoofer karena energinya kurang mumpuni.
Class D tipe ini mengutamakan efisiensi energi yang besar, bisa diartikan suply yang mengalir ke power ampli 300watt suply yang diterima oleh subwoofer bisa mendekati 300watt juga, tetapi tipe power ampli class D ini memiliki noice/THD yang lebih besar, menurut estetika untuk frequensi low/kinerja subwoofer nilai noice/THD memang sedikit boleh diabaikan karena samar terdeteksi oleh indra pendengaran kita ( menurut estetika range frequensi yang sensitif dengan indra pendengaran kita noice harus diperhitungkan nilai minimnya contoh midrange/midhigh )
Class A-B tipe ini bisa dilogikakan tipe yang mewakili titik tengah antara tipe class A dan class D, artinya masih mempertimbangkan nilai noice yang rendah dan efisiensi energi yang tinggi.
( untuk instalasi audio mid level atau entery level saya sarankan memilih tipe class A-B ataupun class D jangan memilih power ampli class A )

4. SISTEM ACUSTIK DAN PENEMPATANNYA
Cek benda benda yang ada disekeliling subwoofer, jauhkan benda benda yang sensitif terhadap energi suara/getaran bila memungkinkan pasang peredam pada dinding atau skat skat ruangan yang sensitif terhadap efek kinerja subwoofer.
Tempatkan subwoofer pada pojok ruangan, jangan terlalu dekat dengan speaker midbass karena mengurangi sifat indifidual subwoofer, artinya kita harus tetap bisa merasakan suara tengah seolah olah murni dari speaker midbass/bukan campuran dari subwoofer.
Untuk hasil SQ sound quality sebaikya konus subwoofer jangan langsung dipantulkan ke dinding, karena secara tidak sadar suara yang kita dengar adalah dominan suara pantulan gema/echo dan bisa diartikan itu adalah suara yang didelay, walaupun secara instan suaranya terdengar lebih kuat. 



Comments

Popular posts from this blog

PERSAMAAN IC VERTIKAL

PERSAMAAN IC VERTIKAL DAN DATA PIN Persamaan macam macam tipe ic vertikal dan data pinnya yang sering kita jumpai pada tv crt dan monitor TDA83561 1.input .a 2.input.b 3. vcc.vp+9-25v 4.v output .b 5.GND 6.input plyback…50volt max 7.output .a 8.vo..guard 9.vi…feedback. LA78141=LA78045 1.inventing input 2.vcc 3.pulp up out 4.GND 5.ber output 6.output stage vcc 7.non inventing input KA2131 1.GND 2.vertikal output 3.NC 4.amp voltage 5.osc blocking 6.vertikal saw/input osc signal 7.blk pulse in 8.blk pulse out 9.vcc..24v max 10.NC LA7837=7838 1.vcc 9v 2.vertikal trigger input 3.time konstan 4.vertikal amplitude control 5.50hz/60hz switch 6.ramp generator 7.ac/dc feedback 8.vcc2 ..24v 9.pump up out 10.osc stop 11.GND 12.vertikal out 13.power supply for vertikal out. AN5521 1.GND 2.output 3.supply voltage for output 24v 4.input 5.trigger pulse input 6.pulse amp output 7.vcc 24v AN5534 1.vcc 1 2. Vertikal pulse

PERSAMAAN TRANSISTOR HORISONTAL

MACAM MACAM TRANSISTOR HORISONTA L Pada rangkaian tv crt/tabung pasti kita jumpai transistor horisontal, kadang bagi para pemula bingung untuk mengantikan dengan nomer seri yang sama dikarenakan sudah tidak ada dipasaran atau produknya sudah langka, lain halnya bagi para senior senior para teknisi hal itu mudah disiasati dengan menggantikan transistor yang spesifikasinya sama atau mendekati ataupun yang diatasnya, patokan sederhana tentang spesifikasi transistor horisontal adalah kerja maksimum ampere atau watt, sedangkan untuk voltase bisa dikatakan rata rata, dalam penggantian transistor paling tidak watt dan ampernya harus sama atau lebih tinggi,  secara umum transistor horisontal hanya ada 2 tipe yaitu transistor NPN biasa seperti transistor yang terpasang pada rangkaian regulator tv dan transistor damper dioda. Pada umumnya transistor horisontal yang menggunakan jenis NPN biasa diaplikasikan pada tv tv model tabung slim, monitor komputer yang beresolusi tinggi dan tah

POLARITAS SPEAKER

FUNGSI POLARITAS SPEAKER Pada setiap loadspeaker pasti mempunyai polaritas positif dan negatifnya, apa tujuannya? maksud polaritas speaker adalah untuk menentukan speaker tersebut akan dirangkai secara in phase ataupun out of phase dalam istilah tekniknya, bekerja 0 drajat atau 180 drajat. yang bisa dilogika dalam satu timeing konus loadsepeaker akan bergerak maju atau mundur. Apa bedanya speaker dirangkai 0 drajat atau 180 drajat? Menurut saya pribadi itu sama / sama saja. kenapa harus ada polaritas atau phase speaker? Itu karena untuk menyesuaikan dari multi speaker seri/pararel atau multi kanal/chanel dari amplifier. Dalam perkembanganya instalasi audio dapat dimodif dan diaplikasikan ke banyak speaker dan ini yang paling berpengaruh pada pemasangan phase speaker, Contoh paling sederhana instalasi stereo 2 kanal dengan speaker fullrange speaker harus diinstalasi dengan phase yang sama kalau kanal L dari dari amplifier positif tersambung kespeaker positif, maka seharusnya k